Investasi menjadi cara yang cukup terbuktif efektif dalam meningkatkan kondisi keuangan seseorang. Dengan berinvestasi, masyarakat bisa mengatasi masalah inflasi dan penurunan nilai mata uang di masa mendatang. Bahkan saat ini masyarakat tidak perlu bingung karena ada begitu banyak instrumen investasi yang dapat dipilih. Salah satunya adalah investasi emas. Instrumen investasi ini memang cukup populer, termasuk di Indonesia. Namun seiring dengan munculnya ragam investasi lain seperti reksa dana dan saham hingga perdagangan mata uang kripto, kerap muncul pertanyaan terkait kelayakan instrumen investasi yang satu ini.

investasi emas

Latar Belakang Investasi Emas

Ada beragam hal yang mendasari seseorang untuk berinvestasi emas. Salah satunya adalah tingkat konsumsi emas yang tinggi. Saat ini, emas kerap digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai aksesoris perhiasan yang tampil dengan warna mengkilau. Akibatnya, perhiasan yang tampil dengan warna emas cenderung memiliki kesan mewah.

Tak hanya itu, jika dibandingkan dengan logam lain, emas dianggap memiliki proporsi yang tepat. Di satu sisi, perolehan emas cenderung sulit karena harus melalui proses penambangan yang tak jarang melibatkan aktivitas bawah tanah. Namun di sisi lain, harga emas per gram masih dianggap terjangkau sehingga mudah untuk diakses.

Tak hanya berhenti di situ, tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi akan emas serta proses perolehannya yang sulit menjadikan harga emas cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Pemilik emas juga cukup diuntungkan karena proses pembelian, penyimpanan, serta perawatan emas yang relatif mudah. Berbeda dengan investasi saham, masyarakat tak akan direpotkan dengan kriteria-kriteria tertentu yang harus dipertimbangkan sebelum pembelian. Calon pembeli tinggal mempertimbangkan berat, kadar, keaslian, hingga sertifikat emas yang akan dibeli. Jumlah ini cenderung jauh lebih sederhana dibandingkan investasi saham yang memerlukan penalaran kompleks seperti EPS, PBV, book value, PER, dan lain sebagainya. Hal-hal inilah yang kemudian mendorong banyak orang untuk memilih emas sebagai instrumen investasi mereka.

Masih Relevan untuk Saat Ini

Tingkat relevansi emas sebagai sebuah instrumen investasi bersifat dinamis. Hal ini berarti relevan tidaknya emas sebagai sebuah instrumen investasi akan bergantung pada kondisi ekonomi suatu masyarakat pada rentang waktu tertentu.

Dalam hal ini, jika mempertimbangkan kondisi Indonesia dan global secara umum pada saat ini, emas dapat dikatakan sebuah instrumen investasi yang cukup menguntungkan. Setidaknya ada 2 hal yang bisa mendasari pandangan ini.

Pertama, harga emas cenderung mengalami penguatan dari waktu ke waktu. Biasanya hal ini seiring dengan penguatan nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat dan harga jual minyak bumi di pasaran global. Kedua aspek ini berpengaruh terhadap nilai emas karena terkait erat dengan produksi emas sendiri yang masih kerap menggunakan mata uang USD serta aktivitas tambang yang masih dominan menggunakan bahan bakar minyak.

Sementara alasan kedua adalah masih lekatnya stigma masyaraka terkait emas sebagai status sosial seseorang. Emas bahkan tak jarang digunakan untuk menilai eksistensi hingga ‘kelayakan’ seseorang untuk berinteraksi dengan anggota komunitas sosialnya. Ketika dikombinasikan dengan pola hidup konsumtif masyarakat, hal ini mendorong tingkat konsumsi emas mengalami kenaikan. Akibatnya, di tengah produksi emas yang relatif sulit dan kenaikan permintaan, harga emas pun terkerek naik.

Dengan mempertimbangkan hal ini, maka dapat diperoleh gambaran bahwa seiring waktu, setidaknya untuk saat ini emas akan tetap mengalami kenaikan harga. Hal ini menjadikan investasi emas sebagai sebuah instrumen yang cukup menjanjikan.

Salah Paradigma tentang Investasi Emas

Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, emas hingga saat ini bisa menjadi instrumen investasi yang menguntungkan. Meski demikian, perlu diperbaiki beberapa miskonsepsi yang sering terjadi terkait instrumen investasi yang satu ini.

  1. Harga emas tidak selamanya naik.
    Emas merupakan instrumen investasi sehingga harganya akan selalu bersifat dinamis. Dua faktor yang kerap mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar USD dan harga minyak mentah. Ketika keduanya mengalami kontraksi, maka pelemahan harga emas sangat mungkin terjadi
  2. Investasi emas sulit
    Pandangan ini salah. Dahulu memang investasi emas memang tergolong sulit karena porsi yang ditawarkan pada pembelian emas seringkali dalam bobot besar. Namun kini, Anda bisa membeli emas dalam jumlah kecil hingga satuan terkecil di 1 gram secara fisik. Tak hanya itu, beberapa tempat seperti situs perdagangan daring bahkan memungkinkan Anda untuk mencicil dana yang akan digunakan untuk pembelian emas. Ketika dana sudah tercukupi, Anda bisa membeli emas secara fisik.