Apakah Mungkin Indonesia Menjadi Negara Maju?
Pemerintah Indonesia beberapa tahun ini gencar melakukan pembangunan fisik di berbagai wilayah. Tindakan pembangunan ini dilakukan pemerintah untuk mendorong pembangunan yang semakin merata dan diklaim lebih Indonesiasentris, bukan lagai Jawasentris. Tak hanya itu, pemerintah juga mengklaim bahwa pembangunan masif dibutuhkan sebagai jembatan untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju. Tapi, benarkah hal ini mungkin terjadi? Benarkan Indonesia suatu saat nanti akan menjadi negara maju.
Pendorong Indonesia Menjadi Negara Maju Bukan Hanya Pembangunan Fisik
Menjadi negara maju adalah impian semua negara. Meski demikian, kemajuan suatu negara tidak bisa diraih dengan begitu saja. Ada begitu banyak aspek yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah suatu negara untuk bisa menjadi negara maju. Salah satunya adalah pembangunan fisik.
Pembangunan fisik memang tidak bisa disangkal merupakan salah satu kunci kemajuan suatu negara. Langkah pemerintah untuk melakukan hal ini dan bahkan menggenjotnya merupakan tindakan yang tepat. Pembangunan fisik diperlukan untuk membangun infrastruktur yang nantinya diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat Indonesia.
Mari kita ambil contoh. Pemerintah melakukan pembangunan jalan untuk merambah berbagai pelosok Indonesia. Pembangunan jalan ini nantinya akan berdampak pada naiknya kelancaran arus distribusi barang dan jasa ke daerah-daerah tersebut. Apabila arus distribusi barang dan jasa semakin lancar, pembangunan akan semakin mudah dilakukan termasuk mendorong kelahiran berbagai industri utama dan penunjang. Di sektor pendidikan dan pelatihan, hal ini bisa berdampak pada kemudahan akses bahan bangunan untuk membangun lembaga pendidikan maupun lembaga pelatihan. Bahkan para investor dapat melakukan pembangunan industri berteknologi maju dengan menyerap tenaga kerja dari masyarakat setempat. Hal ini nantinya akan menimbulkan efek domino baik adanya tuntutan bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan keahliannya maupun kehadiran berbagai industri lainnya di masa depan.
Kualitas SDM Merupakan Kunci Indonesia Menjadi Negara Maju
Sebagaimana yang bisa dilihat, pembangunan fisik merupakan salah satu langkah awal yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pada akhirnya, indikator keberhasilan Indonesia menjadi negara maju justru akan dilihat dari kualitas manusianya sendiri.
Tentu akan sulit bagi Indonesia menjadi negara maju apabila hanya mengandalkan kebiasaan masyarakat Indonesia yang berpola konsumtif. Kemajuan suatu negara salah satunya juga bisa diukur dari kemampuan produktif negara yang bersangkutan. Hanya saja, produksi suatu barang atau jasa jauh lebih sulit dari sekadar konsumsi. Oleh karena itu, diperlukan kualitas sumber daya manusia yang jauh lebih unggul. SDM berkualitas dalam hal ini dituntut untuk tidak hanya memiliki pengetahuan yang dibutuhkan, tapi juga menguasai berbagai jenis teknologi, terutama teknologi canggih.
Ketika semakin banyak bangsa Indonesia yang bisa menguasai kedua elemen ini, maka masa depan Indonesia sebagai negara maju bukan lagi sebuah hal yang mustahil. Meski demikian, pemerintah perlu memperhatikan agar pembangunan fisik yang dilakukan saat ini diarahkan dengan berorientasi pada pembangunan sumber daya manusia.
Bahaya Pembangunan Fisik
Jelas dikatakan sebelumnya bahwa pembangunan fisik tetap harus berorientasi pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan fisik akan sangat berbahaya jika dilakukan sebaliknya. Hal ini setidaknya terbukti ketika Indonesia berada di zaman Orde Baru.
Kala itu, pemerintah juga getol melakukan pembangunan fisik. Bahkan presiden Indonesia kala itu, Soeharto, digelari Bapak Pembangunan. Sayangnya, pembangunan saat itu tidak dilakukan sebagai upaya untuk membangun kualitas manusia Indonesia. Akibatnya, pembangunan fisik hanya sebatas pembangunan. Ada begitu banyak gedung yang berhasil dibangun tapi sayangnya berada di balik tirai korupsi. Akibatnya, di ujung periode Orde Baru, bangsa Indonesia bukannya mendapatkan manfaat dari pembangunan tersebut, namun masalah baru bertajuk krisis moneter.