Saham adalah sebuah bentuk investasi yang cukup populer saat ini. Sebagai instrumen investasi, saham menawarkan kesempatan bagi para penanam modal atau yang disebut investor saham untuk mendapatkan keuntungan. Tentu, saham juga memiliki risiko sebagaimana instrumen investasi lainnya. Seorang investor saham dapat mengalami kerugian, di samping tentunya keuntungan. Tak jarang bahkan investor saham bisa merugi hingga jutaan, puluhan juta, hingga ratusan dan bahkan miliaran rupiah. Namun di tengah risiko yang ada, masih ada banyak orang yang saat ini memilih untuk berinvestasi pada saham. Lantas apa saja manfaat investasi saham?

manfaat investasi saham

Manfaat Investasi Saham: Keuntungan Finansial

Manfaat pertama dari sebuah investasi saham adalah keuntungan finansial. Seorang investor saham dapat memperoleh 2 jenis pendapatan atau keuntungan finansial. Kedua sumber tersebut adalah dividen dan margin keuntungan atau yield.

Dividen dapat diartikan sebagai keuntungan yang dibagikan oleh pihak emiten kepada para pemegang saham, setelah dikurangi keuntungan yang ditahan untuk keperluan operasional perusahaan. Sebagai contoh, pada tahun buku 2020, perusahaan mencatatkan keuntungan Rp 5 triliun. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) kemudian memutuskan untuk menahan keuntungan sebesar Rp 3 triliun untuk operasional perusahaan. Sisa dana sebesar Rp 2 triliun akan dibagikan ke semua pemilik saham berdasarkan jumlah lembar saham yang dimiliki. Misalkan perusahaan A memiliki saham berjumlah 100.000.000 lembar. Maka setiap pemegang saham akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 30.000.

Sementara itu, keuntungan kedua adalah margin keuntungan atau yield. Margin ini terbentuk ketika pada suatu titik waktu tertentu, harga saham lebih tinggi daripada harga saham sebelumnya. Sebagai contoh, harga saham perusahaan A pada tanggal 25 Juli 2021 pukul 15.00.00 adalah Rp 150. Sementara harga saham yang sama pada tanggal 25 Juli 2021 pukul 10.00.00 adalah Rp 148. Seorang investor memiliki saham A sejumlah 10 lot atau 1000 lembar saham. Maka keuntungan berdasarkan yield investor tersebut adalah Rp 2.000.

Manfaat Investasi Saham: Melatih Kemampuan Analitis

Manfaat kedua yang dapat diperoleh seorang investor saham adalah melatih kemampuan analitis, Hal ini karena ketika berinvestasi saham, setiap investor dituntut untuk melakukan banyak hal agar mendapatkan saham dengan valuasi paling optimal. Hal tersebut adalah menentukan perusahaan yang tepat, jumlah saham yang tepat, harga saham yang tepat, hingga waktu pembelian dan penjualan saham yang tepat. Seluruh hal ini harus dilakukan dengan cermat agar dapat memberikan keuntungan optimal bagi sang investor.

Untuk bisa menentukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemampuan analitis yang tajam sangat diperlukan. Seorang investor dituntut untuk mampu membaca kesehatan sebuah perusahaan, kondisi pasar, tindakan bandar, kondisi bursa, dampak kebijakan pemerintah, dampak kondisi global, dampak nilai tukar mata uang, dan hal-hal lain yang berdampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap harga saham. Hanya dengan memiliki kemampuan ini, seorang investor saham dapat memperoleh manfaat investasi saham yang optimal.

Mengubah Pola Konsumtif Menjadi Produktif

Manfaat investasi saham berikutnya yang tidak kalah penting adalah mengubah pola konsumtif menjadi produktif. Hal ini karena pada investasi saham, pihak investor dituntut untuk menanamkan sejumlah uang ke dalam saham sebagai instrumen investasi yang dipilih.

Dengan melakukan hal ini, pihak investor dilatih untuk mengalokasikan dana tersebut dari yang awalnya digunakan untuk keperluan konsumsi menjadi produksi. Dana yang awalnya digunakan untuk membeli barang-barang akan habis nilainya ketika barang yang dibeli habis digunakan atau bertambah masa pakainya. Hal ini merupakan dampak langsung dari inflasi yang terjadi.

Lain halnya ketika dana digunakan sebagai modal investasi saham. Dana tersebut digunakan untuk membeli saham yang pada dasarnya adalah bukti kepemilikan investor terhadap sebuah perusahaan. Ketika perusahaan mampu berkembang, maka nilai saham yang dimiliki investor akan turut berkembang. Ini artinya nilai uang yang dikeluarkan oleh investor juga mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini jugalah yang kemudian disebut sebagai kemampuan investasi saham untuk mengatasi dampak inflasi nilai tukar mata uang yang mengalami pelemahan dari waktu ke waktu. Bahkan jika dilakukan untuk jangka panjang, nilai dari saham yang dimiliki investor akan berkembang jauh melampaui akumulasi inflasi yang terjadi.