Tips Mengelola Keuangan bagi Generasi Sandwich
Keuangan menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan semua orang. Oleh karena itu, pengelolaan yang baik menjadi kunci agar seluruh aspek keuangan bisa digunakan sebaik-baiknya untuk memenuhi seluruh kebutuhan penggunanya, baik untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang. Sayangnya, karena alasan-alasan tertentu, tak semua orang bisa melakukan hal ini. Salah satu di antaranya adalah generasi sandwich. Tak jarang bahkan generasi sandwich justru harus berhadapan dengan ketidakmampuan untuk menabung, apalagi investasi. Lantas bagaimana sebenarnya tips mengelola keuangan bagi generasi sandwich?
Apa Itu Generasi Sandwich?
Generasi sandwich adalah sebuah istilah yang merujuk pada kalangan masyarakat yang terjepit untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang berada di sekitarnya. Akibatnya, kebutuhan untuk dirinya sendiri menjadi semakin sulit untuk terpenuhi. Biasanya, generasi ini terdorong atau memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pihak orang tua di satu sisi serta anggota keluarga lain yang lebih muda. Porsi pengeluaran pun tak jarang memakan jumlah besar dari pendapatan atau penghasilan yang diperoleh. Kondisi terjepit seperti ini seolah-olah menempatkan sang empunya pendapatan berada di tengah-tengah roti lapis atau sandwich.
Dengan porsi pengeluaran yang besar dan terkadang tuntutan sosial, tak jarang generasi sandwich mengalami kesulitan untuk mengelola keuangan. Tak jarang pendapatan yang diperoleh sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan orang-orang lain yang menggantungkan diri pada mereka. Akibatnya, porsi pendapatan yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan pribadi, tabungan, dana darurat, maupun investasi menjadi berkurang. Tak heran jika kemudian generasi sandwich dihadapkan pada kondisi keuangan yang stagnan, tanpa ada perubahan dari waktu ke waktu.
Tips Mengelola Keuangan bagi Generasi Sandwich
Kondisi keuangan seperti yang dihadapi generasi sandwich tentu tidak sehat. Jika dibiarkan terjadi dalam waktu lama, hal ini bisa menyebabkan kondisi keuangan yang kian terpuruk. Sang empunya pendapatan tidak bisa lagi menikmati hasil jerih payahnya, apalagi menyisihkan dana untuk membangun masa depan yang diharapkan.
Kabar baiknya, risiko semacam ini bisa dihindari dengan menerapkan tips mengelola keuangan bagi generasi sandwich berikut ini.
- Selalu alokasikan dana untuk kebutuhan primer, dana darurat, maupun investasi. Ketiga pos pengeluaran ini harus selalu menjadi prioritas.
- Kurangi porsi pengeluaran berjenis konsumtif dan alihkan menjadi aset. Generasi sandwich bisa memilih berbagai opsi yang tersedia baik itu reksadana, saham, atau bahkan dapat digunakan sebagai modal usaha
- Batasi pengeluaran untuk pihak ketiga yang tidak masuk kategori prioritas, misalnya kebutuhan untuk memenuhi gaya hidup atau semacamnya.
- Selalu sisihkan dana untuk kebutuhan hiburan pribadi. Dana pendapatan yang diperoleh tidak selamanya harus digunakan hanya untuk mengongkosi pengeluaran, tabungan, atau investasi. Ada kalanya, pemilik dana juga harus mencari hiburan. Hal ini sangat penting terlebih generasi sandwich kadang dihadapkan pada tingkat stress yang tinggi akibat banyaknya pos pengeluaran yang harus dipenuhi
Hal terakhir dan yang tidak kalah penting adalah mulai sedari dini, pihak-pihak yang menggantungkan dirinya pada anggota keluarga lain juga harus mulai memiliki perspektif kemandirian. Hal ini berarti sudah selayaknya setiap orang harus bisa hidup secara mandiri sejak memasuki usia produktif. Menggantungkan diri pada orang lain secara ekonomi hanya akan menambah pelik kondisi keuangan yang dihadapi, belum lagi jika dikombinasikan dengan tingkat stress yang tinggi. Hal ini bisa berujung pada kasus-kasus yang lebih serius jika berlangsung pada jangka panjang.