Perkembangan dunia keuangan berjalan dengan pesat saat ini. Ada beragam cara yang dihadirkan bagi masyarakat dalam mengakses inklusi keuangan. Salah satunya adalah kartu kredit. Layanan yang satu ini bahkan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan secara cepat menggunakan bantuan internet. Nasabah pun tak lagi harus terikat dengan datang ke bank setiap kali ingin melakukan transaksi. Cukup dengan mencantumkan nomor kartu dan kode keamanan, maka transaksi dapat dilakukan secara daring, cepat dan efisien. Namun di balik kemudahan dan kenyamanan ini, ternyata ada risiko penipuan kartu kredit yang mengintai. Agar bisa terhindar dari bahaya ini, berikut kami suguhkan beberapa tips sederhana bagi Anda.

penipuan kartu kredit

Jangan Berikan Data Penting agar Terhindar dari Penipuan Kartu Kredit

Tips penting pertama yang harus Anda perhatikan adalah selalu memperhatikan data Anda. Dalam melakukan transaksi, ada beberapa data yang tidak boleh Anda bagikan. Data tersebut antara lain mencakup nomor kartu kredit hingga 3 digit kode CVV yang terdapat pada bagian belakang kartu. Kedua kode ini merupakan pengidentifikasi izin Anda untuk menggunakan kartu kredit dalam melakukan transaksi. Oleh karena itu, sekali Anda memberikan informasi ini atau membiarkannya diakses oleh publik, maka sama saja artinya dengan mengizinkan orang lain menggunakan kartu kredit Anda.

Selain itu, jika memungkinkan aktifkan notifikasi OTP ke perangkat Anda. Notifikasi ini akan meminta Anda untuk mencantumkan serangkaian angka yang dikirimkan ke perangkat Anda. Angka ini akan bertindak sebagai lapis keamanan tambahan ketika melakukan transaksi. Dengan kata lain, meski nomor kartu dan CVV sudah dimiliki pihak yang tidak bertanggung jawab, transaksi tetap tidak dapat dilakukan karena tanpa kode OTP. Namun mengingat pentingnya kode ini, pastikan Anda tidak memberikan kode ini kepada pihak manapun.

Bebas Penipuan Kartu Kredit dengan Transaksi di Situs Terpercaya

Langkah kedua agar Anda terhindar dari penipuan kartu kredit adalah pastikan seluruh transaksi dilakukan di situs terpercaya. Setidaknya ada 2 parameter yang bisa Anda gunakan.

Pertama, situs tempat Anda transaksi haruslah memiliki rekam jejak yang baik. Anda sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu terkait latar belakang dan profil situs tersebut. Apabila ada kabar yang mengindikasikan situs tersebut mencurigakan, ada baiknya Anda membatalkan rencana melakukan transaksi.

Kedua, situs yang sama juga harus sudah menerapkan teknologi keamanan canggih. Dalam hal ini, situs harus menggunakan enkripsi keamanan minimum SSL 256-bit. Hal ini perlu agar seluruh informasi dan aktivitas dienkripsi sehingga tidak menjadi korban dari aktivitas penipuan kartu kredit.

Jangan Gunakan Jaringan Publik

Tips ketiga yang tidak kalah penting adalah jangan menggunakan jaringan publik. Setidaknya ada dua alasan yang mendasari hal ini.

Pertama, jaringan internet publik seperti Wi-Fi di tempat-tempat umum biasanya disediakan sebatas untuk memenuhi kebutuhan pengguna atau pengunjung di tempat tersebut. Oleh karena itu, aspek keamanan jaringan biasanya menjadi hal kesekian yang akan diperhatikan oleh pemilik jaringan tersebut.

Kedua, jaringan internet publik dapat diakses oleh semua kalangan dengan mudah. Terlebih jika jaringan tersebut dapat diakses tanpa menggunakan username. Hal ini tentunya sangat berisiko. Apabila Anda terhubung ke jaringan seperti ini, Anda sangat rentan menjadi korban dari serangan siber. Terlebih ketika Anda melakukan aktivitas yang melibatkan data pribadi seperti kartu kredit. Pihak yang tidak bertanggung jawab dapat meretas aktivitas Anda dan mengalihkannya untuk kepentingan pribadi mereka.

Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan jaringan internet pribadi Anda. Anda bisa menggunakan koneksi seluler atau modem pribadi. Cara ini jauh lebih aman dan bisa menghindarkan Anda dari risiko penipuan kartu kredit.